Rabu, 27 Mei 2009

rangkuman sosiologi


BAB 2
INTERAKSI SOSIAL DALAM DINAMIKA SOSIAL BUDAYA


Tindakan Sosial dibedakan menjadi 4 tipe tindakan ;

1.Tindakan Sosial Instrumental
dilakukan dengan memperhitungkan kesesuaian antara cara yang digunakan dan tujuan yang akan dicapai dengan didasari tujuan yang telah matang dipertimbangkan.
2.Tindakan Sosial Berorientasi Nilai
dilakukan dengan memperhitungkan manfaat dan tujuan yang ingin dicapai tidak terlalu dipertimbangkan.
3.Tindakan Sosial Tradisional
termasuk kebiasaan yang berlaku selama ini dalam masyarakat
4.Tindakan Afektif
sebagian besar tindakan dikuasai oleh perasaan atau emosi tanpa perhitungan atau pertimbangan yang matang.

A.INTERAKSI SOSIAL
Artinya semua tindakan yang melibatkan 2 belah pihak
FAKTOR-FAKTOR INTERAKSI SOSIAL(SOERJONO SOEKANTO)
1.Imitasi :Tindakan sosial meniru sikap,tindakan dll seorang secara berlebihan.
Contoh:siswa meniru sikap,tindakan dll seorang bintang film terkenal;rambut
Gondrong ,memakai anting , memakai gelang dan kalung berlebihan

2.Sugesti: pemberian pengaruh atau pandangan dari satu pihak kepada pihak lain
Contoh: seorang ayah akan lebih baik menganjurkan anak-anaknya yang masih
Bersekolah untuk rajin belajar agar kelak menjadi orang yang sukses.

3.Identifikasi: kecenderungan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain dan proses identifikasi ini berlangsung secara kurang disadari oleh seseorang.

4.Simpati : Proses seseorang merasa tertarik dengan orang lain..agar dapat berlangsung,diperlukan adanya pengertian antara kedua belah pihak.

SYARAT-SYARAT INTERAKSI SOSIAL
a.Kontak . dibedakan menjadi:
1.Kontak Antarindividu
2.Kontak antar kelompok
3.Kontak antara Individu dan suatu kelompok
Kontak Sosial langsung –tidak langsung
Dibedakan menjadi:1.kontak Primer = hubungan timbal balik
Yang terjadi secara langsung.
Contohnya:tatap muka dll
2. kontak Sekunder = hubungan yang
memerlukan pihak ketiga atau lebih untuk
melakukan hubungan timbale balik tsb.

b.Komunikasi. adalah hubungan antara pihak yang satu dengan pihak yang lain yang saling mempengaruhi diantara pihak yang satu dengan yg lain. Dengan komunikasi,sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain dan komunikasi dapat efektif apabila pesan atau pembicaraan yang disampaikan atau diucapkan sama oleh pihak penerima pesan tersebut.

Komponen-komponen Komunikasi:
1.Pengirim atau komunikator(sender)
2.Penerima atau komunikan (receiver)
3.Pesan(Message)=isi yang akan disampaikan
4.Umpan balik(feedback)=tanggapan dari penerima atas isinya
B.BENTUK-BENTUK INTERAKSI SOSIAL
a. Kerja Sama(cooperation)= berusaha bersama antara orang perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
Bentuk kerja sama:1.Kerja sama spontan = kerjasama secara
Serata-merta
2.Kerja sama langsung = kerjasama sebagai
hasil dari perintah atasan kepada bawahan
3.Kerja sama kontrak=kerjasama atas dasar
syarat-syarat yang disepakati bersama
4.Kerja sama tradisional= kerjasama
sebagian atau unsur-unsur tertentu dari
sistem social

b. Akomodasi(Acomodation)= adanya keseimbangan interaksi social dalam kaitannya dengan norma dan nilai yg ada didalam masyarakat. Dibedakan menjadi :
1.Koersi = akomodasi yang terjadi melalui pemaksaan kehendak pihak tertentu terhadap pihak lain yg lebih lemah
2.Kompromi
3.Arbitrasi=akomodasi apabila pihak-pihak yang berselisih tidak
sanggup mencapai kompromi sendiri.
4.Mediasi=akomodasi yang hamper sama dengan arbitrasi.namun,pihak ketiga yang bertindak sebagai penengah atau juru damai tidak mempunyai wewenang memberi keputusan –keputusan penyelesaian antara kedua belah pihak
5.Konsiliasi=akomodasi untuk mempertemukankeinginan-keinginan dari pihak-pihak yang berselisih demi tercapainya persetujuan bersama.
6.Toleransi
7.Stalemate=akomodasi pada saat kelompok terlibat pertentangan mempunyai kekuatan seimbang.
8.Ajudikasi=penyelesaian masalah melalui pengadilan atau jalur hokum
c.Asimilasi. menyesuaikan kemauannya dengan kemauan 
Syarat asimilasi:
1.Terdapat jumlah kelompok yang berbeda kebudayaannya
2.Terjadi pergaulan antar individu atau kelompok
3.Kebudayaan masing-masing kelompok saling berubah dan menyesuaikan diri
d.Akulturasi.= proses penerimaan dan pengolahan unsure-unsur kebudayaan asing menjadi bagian kebudayaan suatu kelompok tanpa menghilangkan kepribadian kebudayaannya asli.

2.Proses Disosiatif(Opposition Processes)
dibedakan menjadi:1.Persaingan(Competition)
2.Kontravensi= proses sosial yang ditandai
ketidakpastian,keraguan,penolakan dll
yang tidak diungkapkan secara terbuka
3.Pertikaian=pertikaian perselisihan bersifat
terbuka karena semakin tajam perbedaan.
4.Konflik
Faktor penyebab Konflik:
1.Perbedaan individu
2.Perbedaan latar belakang kebudayaan
3.Perbedaan kepentingan antara individu dengan kelompok
4.Perubahan nilai yang cepat atau mendadak
Menurut Dahrendorf konflik dibedakan menjadi 5 yaitu:
1.Konflik-konflik antara atau dalam peranan sosial
2.Konflik-konflik antara kelompok-kelompok yang terogranisasikan dan yang tidak terorganisasikan
3.konflik-konflik antara kelompok-kelompok sosial
4.Konflik-konflik antara satuan nasional
5.Konflik-konflik antara Negara-negara atau antara Negara dengan organisasi internasional
Segi positif suatu konflik:
a.dapat memperjelas aspek-aspek kehidupan yang belum jelas atau belum tuntas
b.dapat memungkinkan adanya penyesuaian kembali norma-norma dan nilai-nilai,serta hubungan sosial dalam kelompok yang bersangkutan sesuai dengan kebutuhan individu atau kelompok
c.Merupakan jalan mengurangi ketegangan antar individu dan kelompok
d.membantu menghidupkan kembali norma-norma lama dan menciptakan norma-norma baru
e.dapat berfungsi sebagai sarana untuk mencapai keseimbangan antara kekuatan-kekuatan dalam masyarakat

C.Proses Pembentukan Kelompok , Lembaga ,dan Organisasi Sosial

KELOMPOK adalah kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi atau komunikasi.
4 macam kelompok:
a. Kelompok Statis= kelompok bukan organisasi , tidak memiliki hubungan sosial dan kesadaran jenis diantaranya
b. Kelompok Kemasyarakatan=kelompok yang memiliki persamaan tetapi tidak mempunyai organisasi dan hubungan sosial antara anggotanya
c.Kelompok Sosial
d.Kelompok asosiasi

Faktor Pembentuk Kelompok sosial :
a. Kedekatan
b. Kesamaan

LEMBAGA =Sistem norma untuk mencapai tujuan yang dianggap penting masyarakat
Lembaga-lembaga terbentuk dari norma-norma yang ada dimasyarakat setelah itu mengalami proses pelembagaan dan dengan internalisasi sehingga norma itu dikenal,diakui,dihargai,kemudian ditaati

Fungsi Lembaga Sosial:
1.Memberikan pedoman masyarakat agar bertingkah laku menghadapi masalah-masalah atau bergaul dalam masyarakat
2.Menjaga Keutuhan masyarakat
3.Memberikan pegangan masyarakat untuk mengadakan sistem pengadilan sosial terhadap tingkahlaku anggota-anggotanya

Ciri-Ciri lembaga sosial menurut Gillin&Gillin:
a.Pola pemikiran dan perilaku terwujud dalam aktivitas masyarakat
b.Mempunyai tingkat kekekalan tertentu
c.Mempunyai satu atau beberapa tujuan
d.Ada alat kelengkapan untuk mencapai tujuannya
e.Memiliki lambang yang merupakan symbol yang menggambarkan tujuan dan fungsi lembaga
f. Memiliki tradisi yang tertulis dan tidak tertulis

KELAS SOSIAL(Social Class)
Menurut Soerjono Soekanto,kelas sosial hampir sama dengan lapisan sosial tanpa membedakan faktor uang ,tanah atau kekuasaan.

Kornblum mengartikan kelas sosial hampir sama dengan kasta,hanya penentuannya didasarkan pada kriteria ekonomi,bersifat terbuka dan tidak homogen

Max Weber menyebutkan dalam kelas sosial terdapat golongan yang mendapat kehormatan khusus dari masyarakat yang disebut stand

Kriteria Penggolongan kelas:
a. jumlah anggota
b.Kebudayaan yang sama yang menentukan hak dan kewajiban
warganya
c.kelanggengan
d.tanda atau simbol atau lambang yang merupakan cirri khas
e.batas-batas yang tegas bagi kelompok itu maupun kelompok lain
f.antagonisme tertentu

KEDUDUKAN SOSIAL= posisi orang dalam kelompok atau masyarakat secara umum sehubungan dengan keberadaan orang lain disekitarnya.
Macam kedudukan sosial:
a. Ascribed Status=kedudukan sosial dalam masyarakat yang diperoleh secara otomatis melalui kelahiran atau keturunan
b. Achieved Status= kedudukan yang dicapai seseorang melaui usaha-usaha yang disengaja.
c.Assigned Status= status sosial yang diberikan kepada seseorang yang berjasa telah memperjuangkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan masyarakat.

PERAN(Role)= Pelaksanaan hak dan kewajiban orang sesuai kedudukan sosialnya.
akibat individu-individu yang memainkan macam-macam peran:
a. Konflik Peran
b. Ketegangan Peran.=seseorang mengalami kesulitan untuk melakukan peran
c. Kegagalan Peran : Seseorang tidak sanggup menjalankan beberapa peran sekaligus
d.Kesenjangan peran(Role Distance)

ORGANISASI SOSIAL = suatu kerjama sama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan dan saling berinteraksi.
Jenis organisasi berdasarkan resmi tidaknya:
a. Organisasi forma:OSIS,PSSI,PWI
b. Organisasi Informal:Karang taruna,kelompok pecinta alam disekolah,grup band terkenal(tidak perlu proses panjang)

D.PERUBAHAN DAN DINAMIKA SOSIAL BUDAYA
Terjadi akibat adanya interaksi manusia dan kelompok sehingga
Terjadi proses saling mempengaruhi dan kerjasama.
Perubahan sosial=perubahan yg terjadi waktu tertentu terhadap organisasi sosial mayarakat seperti nilai-nilai,norma,kebudayaan dll.

Teori-teori yang menjelaskan sebab-sebab terjadinya perubahan sosial:
a.Teori Evolusi (Evolutionary Theory)
b.Teori Konflik(Conflict Theory)
c.Teori Fungsionalis(Functionalist Theory)
d.Teori Siklis(Cyclical Theory)

Faktor-faktor penyebab perubahan sosial(Soekanto):
a. Faktor Internal
1.Bertambahnya atau berkurangnya penduduk
2.Adanya penemuan baru
3.Pertentangan konflik masyarakat
4.Terjadinya pemberontakan atau revolusi
5.Ideologi
b. Faktor Eksternal
1.lingkungan alam fisik yang ada disekitar manusia
2.Peperangan
3.Pengaruh kebudayaan masyarakat lain

perubahan sosial


PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA


Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. 

 

Perubahan sosial budaya biasanya dapat terjadi bila sebuah kebudayaan melakukan kontak dengan kebudayaan asing. Dalam konteks ini, Hirschmanmengatakan bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan.

 

Ada tiga faktor yang dapat mempengaruhi perubahan sosial:

1.        tekanan kerja dalam masyarakat

2.        keefektifan komunikasi

3.        perubahan lingkungan alam.

 

Perubahan budaya juga dapat timbul akibat timbulnya perubahan lingkungan masyarakat, penemuan baru, dan kontak dengan kebudayaan lain. Sebagai contoh, berakhirnyazaman es berujung pada ditemukannya sistem pertanian, dan kemudian memancing inovasi-inovasi baru lainnya dalam kebudayaan.


Sumber: Wikipedia

 

budaya


Komponen Kebudayaan

 

Kebudayaan merupakan hasil cipta, karya, dan karsa manusia. Secara umum, kompenen kebudayaan melingkupi dua hal poko, yaitu kebudayaan material dan kebudayaan non-material. Berikut penjelasannya.


Kebudayaan material

Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata, konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan, senjata, dan seterusnya. Kebudayaan material juga mencakup barang-barang, seperti televisi, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, gedung pencakar langit, dan mesin cuci.

 

Kebudayaan nonmaterial 
Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional.

 Rujukan: Wikipedia

Filosofi dan Agama dari Timur


Filosofi dan Agama dari Timur

 

Filosopi dan Agama seringkali saling terkait satu sama lain pada kebudayaan Asia. Agama dan filosofi di Asia kebanyakan berasal dariIndia dan China dan menyebar disepanjang benua Asia melalui difusi kebudayaan dan migrasi.

 

Hinduisme adalah sumber dari Buddhisme, cabang Mahāyāna yang menyebar di sepanjang utara dan timur India sampai Tibet, China, Mongolia, Jepang dan Korea dan China selatan sampai Vietnam. Theravāda Buddhisme menyebar di sekitar Asia Tenggara, termasuk Sri Lanka, bagian barat laut China, Kamboja, Laos, Myanmar, dan Thailand.

 

Agama Hindu dari India, mengajarkan pentingnya elemen nonmateri sementara sebuah pemikiran India lainnya, Carvaka, menekankan untuk mencari kenikmatan di dunia.

 

Konghucu dan Taoisme, dua filosofi yang berasal dari China, mempengaruhi baik religi, seni, politik, maupun tradisi filosofi di seluruh Asia.

Pada abad ke-20, di kedua negara berpenduduk paling padat se-Asia, dua aliran filosofi politik tercipta. Mahatma Gandhi memberikan pengertian baru tentang Ahimsa, inti dari kepercayaan Hindu maupun Jaina, dan memberikan definisi baru tentang konsep antikekerasan dan antiperang. Pada periode yang sama, filosofi komunisme Mao Zedong menjadi sistem kepercayaan sekuler yang sangat kuat di China.

 

Agama tradisional

Agama tradisional, atau terkadang disebut sebagai "agama nenek moyang", dianut oleh sebagian suku pedalaman di Asia, Afrika, dan Amerika. Pengaruh bereka cukup besar; mungkin bisa dianggap telah menyerap kedalam kebudayaan atau bahkan menjadi agama negara, seperti misalnya agama Shinto. Seperti kebanyakan agama lainnya, agama tradisional menjawab kebutuhan rohani manusia akan ketentraman hati di saat bermasalah, tertimpa musibah, tertimpa musibah dan menyediakan ritual yang ditujukan untuk kebahagiaan manusia itu sendiri.

 

]"American Dream"

American Dream, atau "mimpi orang Amerika" dalam bahasaIndonesia, adalah sebuah kepercayaan, yang dipercayai oleh banyak orang di Amerika Serikat. Mereka percaya, melalui kerja keras, pengorbanan, dan kebulatan tekad, tanpa memedulikan status sosial, seseorang dapat mendapatkan kehidupan yang lebih baik. [2] Gagasan ini berakar dari sebuah keyakinan bahwa Amerika Serikat adalah sebuah "kota di atas bukit" (atau city upon a hill"), "cahaya untuk negara-negara" ("a light unto the nations"),[3] yang memiliki nilai dan kekayaan yang telah ada sejak kedatangan para penjelajah Eropa sampai generasi berikutnya.

 

Pernikahan

Agama sering kali mempengaruhi pernikahan dan perilaku seksual. Kebanyakan gereja Kristen memberikan pemberkatan kepada pasangan yang menikah; gereja biasanya memasukkan acara pengucapan janji pernikahan di hadapan tamu, sebagai bukti bahwa komunitas tersebut menerima pernikahan mereka. Umat Kristen juga melihat hubungan antara Yesus Kristus dengan gerejanya. Gereja Katolik Roma mempercayai bahwa sebuah perceraian adalah salah, dan orang yang bercerai tidak dapat dinikahkan kembali di gereja. Sementara Agama Islam memandang pernikahan sebagai suatu kewajiban. Islam menganjurkan untuk tidak melakukan perceraian, namun memperbolehkannya.

Sumber; Wikipedia

sistem sosial


Sistem kekerabatan dan organisasi sosial

 

Sistem kekerabatan merupakan bagian yang sangat penting dalam struktur sosial. Meyer Fortes mengemukakan bahwa sistem kekerabatan suatu masyarakat dapat dipergunakan untuk menggambarkan struktur sosial dari masyarakat yang bersangkutan. Kekerabatan adalah unit-unit sosial yang terdiri dari beberapa keluarga yang memiliki hubungan darah atau hubungan perkawinan. Anggota kekerabatan terdiri atas ayah, ibu, anak, menantu, cucu, kakak, adik, paman, bibi, kakek, nenek dan seterusnya. Dalam kajian sosiologi-antropologi, ada beberapa macam kelompok kekerabatan dari yang jumlahnya relatif kecil hingga besar seperti keluarga ambilineal, klan, fatri, dan paroh masyarakat. Di masyarakat umum kita juga mengenal kelompok kekerabatan lain seperti keluarga inti, keluarga luas, keluarga bilateral, dan keluarga unilateral.

Sementara itu, organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.

 

Bahasa

Bahasa adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk saling berkomunikasi atau berhubungan, baik lewat tulisan, lisan, ataupun gerakan (bahasa isyarat), dengan tujuan menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada lawan bicaranya atau orang lain. Melalui bahasa, manusia dapat menyesuaikan diri dengan adat istiadat, tingkah laku, tata krama masyarakat, dan sekaligus mudah membaurkan dirinya dengan segala bentuk masyarakat.

Bahasa memiliki beberapa fungsi yang dapat dibagi menjadi fungsi umum dan fungsi khusus. Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat untuk berekspresi, berkomunikasi, dan alat untuk mengadakanintegrasi dan adaptasi sosial. Sedangkan fungsi bahasa secara khusus adalah untuk mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari, mewujudkan seni (sastra), mempelajari naskah-naskah kuno, dan untuk mengeksploitasi ilmu pengetahuan dan teknologi.

 

Kesenian

Kesenian mengacu pada nilai keindahan (estetika) yang berasal dari ekspresi hasrat manusia akan keindahan yang dinikmati dengan mata ataupun telinga. Sebagai makhluk yang mempunyai cita rasa tinggi, manusia menghasilkan berbagai corak kesenian mulai dari yang sederhana hingga perwujudan kesenian yang kompleks.

 

Sistem kepercayaan

Ada kalanya pengetahuan, pemahaman, dan daya tahan fisik manusia dalam menguasai dalam menguasai dan mengungkap rahasia-rahasia alam sangat terbatas. Secara bersamaan, muncul keyakinan akan adanya penguasa tertinggi dari sistem jagad raya ini, yang juga mengendalikan manusia sebagai salah satu bagian jagad raya. Sehubungan dengan itu, baik secara individual maupun hidup bermasyarakat, manusia tidak dapat dilepaskan dari religi atau sistem kepercayaan kepada penguasa alam semesta.

Agama dan sistem kepercayaan lainnya seringkali terintegrasi dengan kebudayaan. Agama (bahasa Inggris: Religion, yang berasar dari bahasa Latin religare, yang berarti "menambatkan"), adalah sebuah unsur kebudayaan yang penting dalam sejarah umat manusia. Dictionary of Philosophy and Religion (Kamus Filosofi dan Agama) mendefinisikan Agama sebagai berikut:

... sebuah institusi dengan keanggotaan yang diakui dan biasa berkumpul bersama untuk beribadah, dan menerima sebuah paket doktrin yang menawarkan hal yang terkait dengan sikap yang harus diambil oleh individu untuk mendapatkan kebahagiaan sejati.[1]

Agama biasanya memiliki suatu prinsip, seperti "10 Firman" dalam agama Kristen atau "5 rukun Islam" dalam agama Islam. Kadang-kadang agama dilibatkan dalam sistem pemerintahan, seperti misalnya dalam sistem teokrasi. Agama juga mempengaruhi kesenian.